Akhir-akhir ini si dogol sering merasa kurang sehat. Kurang sehat di sini bisa lebih difokuskan sebagai merasa gemuk buncit. Tidak, aku tidak mengatakan bahwa buncit adalah sesuatu yang buruk dan merupakan akhir dunia dogol. Ini tidak ada hubungannya dengan penampilan, karena tokh si dogol memang tidak terlahir dengan kelebihan pada sisi kegantengan. Namun, aku merasa bahwa kebuncitannya sudah melewati batas ketika:
"mengalami kesulitan saat membungkuk untuk mengambil suatu barang di lantai"
"mengalami ‘kesulitan’ saat melakukan gerakan-gerakan sholat*
"terengah-engah ketika naik tangga*
seorang dogol lain yang saat bertemu selalu berkomentar tentang perut buncitnya
Ya, gaya hidup seorang pekerja-banyak-ngemil-malas-berolahraga lah yang membentuk bukit kecil di perut ini. Aku harus berolahraga. Tapi olahraga apa?
Aku bertemu dengan seorang teman. Orang India warganegara Singapore yang aku kenal di sebuah acara sukarela. Seorang guru yoga. Sekedar iseng, aku banyak bertanya. Terjadilah percakapan ini.
“So, Bala, is it hard to do yoga moves?”
“No, it is a relaxing ’sport’ for your body and soul. Everyone should be able to do it”
“Do you think I can do yoga with this tummy?” (sambil mengelus-elus perut buncitnya).
“No, man… you cannot! Just Kidding, hehehehe. Yeah, sure, but you better walk it off, man! Jogging would be even better”
Jadi? Ya, aku harus walk it off . Atau lebih baik lagi, joging. Lalu, apa selanjutnya?
Tidak seperti teman serumahnya yang gemar ke gym, si dogol lebih senang olahraga luar-ruangan. Maka aku cenderung memilih untuk berlari pagi/sore di taman ataupun di trotoar jalan sekitar rumah daripada menggunakan treadmill. Apa saja keuntungannya?
Udara yang segar
Jelas, udara dalam-ruangan tidaklah akan sesegar udara luar-ruangan. Ups, yang aku maksud luar-ruangan adalah tempat-tempat terbuka untuk berolahraga, jadi tidak termasuk pinggir jalan raya yang penuh kendaraan bermotor. Bayangan berlari pagi di alam terbuka ditemani embun pagi dan udara dingin saja sudah membuat segar. Aku tidak suka berkeringat di dalam ruangan ber-AC.
Pemandangan yang menarik dan tidak monoton
Fitur berikutnya adalah mengenai pemandangan dan lingkungan yang variatif. Menghasilkan kegiatan olahraga yang lebih natural dan tidak membosankan. Pemandangan di sini bisa berarti scenery ataupun peserta joging lainnya.
Kesempatan bertemu dengan teman baru
Random friends adalah teman-teman yang aku kenal secara tidak sengaja. Teman kenal di ‘jalan’. Bukan temannya si ini, bukan adiknya si itu, bukan teman sekantor si anu, juga bukan teman se-almamater-nya si dia. Teman tanpa asal-usul. Media untuk mengaplikasikan ilmu rapport. Lagipula, bukankah kita semua saling mengenal melalui si ini, itu, anu dan dia? Oh iya.,Teman-acak yang aku maksud di sini juga termasuk para anjing yang sering ikut tuan-nya lari pagi lho.
Interaksi dengan lingkungan
Bekerja 8 jam sehari dan 5 hari seminggu (gambaran umum kaum pekerja) sering membuat seseorang menjadi sangat individualis. Tidak hirau pada kondisi lingkungan. Berlari mengelilingi lingkungan sekitar akan menjadi hal yang baik untuk setidaknya sekedar mengatakan “Hai” pada lingkungan. Mengetahui kondisi terbaru dari bangunan-bangunan sekitarmu, kondisi jalan, toko-toko baru dan lain-lain. Jangan sia-siakan kesempatan baik untuk mendengar gosip-gosip terbaru sambil berolahraga.
Anti-menyerah dan Anti-mundur
Nah, sebenarnya inilah fitur yang paling disukai oleh dogol-dogol seperti aku. Dogol-dogol dengan niat berolahraga yang hanya setipis kondom kain sutra. Niat tipis yang berarti daya tahan yang lemah terhadap godaan untuk berhenti. Berbeda dengan berlari di treadmill, berlari di alam terbuka adalah sesuatu yang menempatkan dirimu (iya, kamu!) pada kondisi tidak bisa mundur ataupun menyerah. Bayangkan ketika kita berlari mengelilingi kampung. Setelah beberapa menit, nafas mulai ngos-ngosan, peluh mulai bercucuran dan nyeri sendi mulai melanda. Keinginan untuk berhenti dan kembali ke tempat tidur mulai terbentuk. Tapi tidak bisa. Tempat tidur masih jauh di depan sana dan satu-satunya jalan untuk menuju sana adalah dengan bergerak. Lari atau setidaknya jalan. Bisa juga sih menggunakan angkutan umum, tapi nafsu hasrat ini bisa dicegah dengan tidak membawa uang saat lari pagi.
Inilah sejumlah alasan yang bisa aku kemukakan mengenai mengapa joging lebih baik daripada treadmill. Yah, apapun yang teman-teman pilih, upayakan untuk menyempatkan diri berolahraga. Jangan menggunakan kata ’sibuk’ sebagai alasan. ‘Sibuk’ hanyalah pembenaran untuk orang-orang yang malas.
0 komentar:
Posting Komentar